This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Cerpen



Pertanda
Karya: Rahmi Maghfiroh
Aku terbangun karena gemuruh suara tikus yang mulai berlarian masuk ke sarangnya. Sudah berulang kali Mas Kamal, suamiku, mencoba memusnahkan tikus-tikus di rumah ini. Mulai dari menggunakan jebakan, membongkar sarangnya, sampai menggunakan racun serangga. Namun usahanya sia-sia, tikus-tikus tersebut akan kembali, menjadikan atap rumah kami sebagai sarangnya, dan membangunkan kami setiap pagi.
Setiap kali tikus-tikus tersebut kembali ke sarangnya, aku selalu membangunkan Mas Kamal. Aku terlalu takut untuk bangun sendirian di rumah ini. Setahun yang lalu kami membeli rumah ini karena Mas Kamal, yang bekerja sebagai manajer pemasaran dipindahtugaskan di kota dekat dengan kampung ini.
“Ini rumah peninggalan Mbah Sun, seorang tokoh agama di kampung ini. Dulu rumah ini pernah dijadikan tempat untuk meletakkan keranda.” Salah satu tetangga kami pernah
0 komentar

Makalah Pendidikan Agama Islam


 "Alquran dan Kesehatan Jiwa"
1          Pengertian Kesehatan Jiwa
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Jika kesehatan jasmani adalah keserasian yang sempurna antara bermacam-macam fungsi jasmani disertai dengan kemampuan untuk menghadapi kesukaran-kesukaran yang biasa, yang terdapat dalam lingkungan, disamping secara positif merasa gesit, kuat dan semangat. Maka berikut adalah beberapa pengertian kesehatan jiwa:
1.        Menurut UU Kesehatan jiwa No.3 tahun 1996, kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan
0 komentar

Essai: Cerpen Sungai Karya Nugroho Notosusanto



Cerpen Sungai karya Nugroho Notosusanto mengisahkan tentang perjuangan Sersan Kasim, Kepala Regu 3, Peleton 2 dari Kompi TNI terakhir yang akan kembali ke daerah operasinya di Jawa Barat. Pada masa penguasaan penjajah Belanda tahun 1948, Sersan Kasim berserta para tentara lainnya berjalan dari Yogya-Priyangan. Dalam perjalanan itu, Sersan Kasim harus membawa anaknya yang bernama Acep, yang telah ditinggal ibunya sehari setelah ia dilahirkan. Untuk sampai daerah tujuan, mereka harus melewati Sungai Serayu. Pada awalnya, komandannya menyuruh ia untuk menitipkan Acep karena Acep dapat membahayakan keselamatan para prajurit jika ia menangis. Namun Sersan Kasim tetap bersikeras untuk membawa Acep. Saat mereka menyeberang dan sampai di tengah-tengah sungai yang dalam, Acep menangis. Dari hulu sungai, sebuah peluru kembang api ditembakkan. Semua prajurit memandang Sersan
0 komentar