Sabah
Nan Aluih
Sabai Nan Aluih, adalah seorang gadis yang cantik sekali.
Kecantikan Sabah Nan Aluih terdengar sampai Raja Nan Panjang di Luhak Lima
Puluh. Raja Nan Panjang pun mengirim utusan untuk meminang Sabai Nan Aluih.
Peminangan Raja Nan Panjang ditolak oleh Raja Babanding,
ayahanda Sabai Nan Aluih karena Raja Nan Panjang adalah orang yang garang,
kelakuannya buruk, usianya pun sudah lanjut, serta mempunyai banyak isteri.
Raja Nan Panjang tidak terima atas penolakan tersebut akhirnya terjadilah
perang antar mereka.
Malam harinya Sabai Nan Aluih bermimpi buruk. Karena itu ia
melarang Ayahandanya untuk pergi berperang melawan Raja Nan Panjang, tetapi
Ayahandanya tidak memperdulikan nasihat putrinya, dia lantas
bertengkar dengan Raja Nan Panjang. Saat pertikaian Raja Nan Panjang kalah, namun temannya, Raja Nan Kongkong segera menembak Raja Babanding. Raja Babanding pun meninggal, mayatnya lalu dibuang ke dalam semak belukar.
bertengkar dengan Raja Nan Panjang. Saat pertikaian Raja Nan Panjang kalah, namun temannya, Raja Nan Kongkong segera menembak Raja Babanding. Raja Babanding pun meninggal, mayatnya lalu dibuang ke dalam semak belukar.
Seorang anak gembala menjumpai mayat Raja Babanding dan
segera mengabarkan hal ini kepada Sabai Nan Aluih. Mendengar berita itu Sabai
Nan Aluih terkejut serta berlari menjumpai ayahandanya. Sabah Nan Aluih marah
sekali dan akan membalas dendam atas kematian ayahnya.
Sabai Nan Aluih pergi menemui Raja Nan Panjang dan menembaknya.
Dalam perlawanan itu, Raja Nan Panjang pun tertembak mati oleh Sabai Nan Aluih,
Narawatu, isteri Raja Nan Panjang, diminta membawa pulang mayat suaminya.
Ceita Sabai Nan Aluih ini seolah-olah mengingatkan kepada
orang tua agar jangan hanya menyayangi anak laki-laki saja. Anak perempuan yang
dianggap lemah terkadang justru dapat menjadi anak yang pemberani dan lebih
mencintai orang tuanya.
0 komentar:
Posting Komentar