Terserempet
Hari keempat lebaran,
saya dan teman-teman pergi ke Waduk Wadaslintang. Waduk Wadaslintang berada di
perbatasan Kebumen-Wonosobo. Saya pergi bersama teman-teman saya, Alivia,
Zamzam, serta Syarif.
Ketika saya pulang
kerja, teman-teman sudah menunggu saya. Mereka lalu mengajak saya keluar.
Awalnya kami tidak merencanakan untuk pergi ke waduk. Baru ketika di perjalanan
kami memutuskan untuk pergi ke sana karena udara di sana sangat segar,
pemandangannyapun sangat indah. Kami juga berencana untuk mengunjungi teman
kami yang rumahnya tak jauh dari sana.
Dalam perjalanan, ada
peristiwa yang tak terduga. Saat itu jalanan macet karena arus balik lebaran.
Banyak mobil yang tidak dapat melaju. Di sisi lain, para pengendara sepeda motor
saling menyusup deretan-deretan mobil tersebut. Teman saya salah satunya.
Walaupun sudah berulang kali saya peringatkan untuk berhati-hati, Zamzam tetap
melaju dengan kecepatan tinggi. Ketika akan menyalip mobil, tiba-tiba dari arah
belakang muncul mobil yang juga akan menyalip. Akibatnya teman saya terserempet
bagian depan mobil tersebut dan terjatuh. Beruntung kami tidak terluka.
Kami melanjutkan
perjalanan dengan pelan-pelan. Sesampainya di sana, kami terlebih dahulu pergi
ke rumah teman kami. Kemudian kami pergi ke waduk bersama-sama. Pemandangan di
sana sangat indah. Ribuan kilometer perairan terhampar. Sungguh segar udara di
sana.
Struktur Teks
|
Terserempet
|
Orientasi
|
Hari keempat lebaran,
saya dan teman-teman pergi ke Waduk Wadaslintang. Waduk Wadaslintang berada
di perbatasan Kebumen-Wonosobo. Saya pergi bersama teman-teman saya, Alivia,
Zamzam, serta Syarif.
|
Kejadian I
|
Ketika saya pulang
kerja, teman-teman sudah menunggu saya. Mereka lalu mengajak saya keluar.
Awalnya kami tidak merencanakan untuk pergi ke waduk. Baru ketika di
perjalanan kami memutuskan untuk pergi ke sana karena udara di sana sangat
segar, pemandangannyapun sangat indah. Kami juga berencana untuk mengunjungi
teman kami yang rumahnya tak jauh dari sana.
|
Kejadian II
|
Dalam perjalanan, ada
peristiwa yang tak terduga. Saat itu jalanan macet karena arus balik lebaran.
Banyak mobil yang tidak dapat melaju. Di sisi lain, para pengendara sepeda
motor saling menyusup deretan-deretan mobil tersebut. Teman saya salah
satunya. Walaupun sudah berulang kali saya peringatkan untuk berhati-hati,
Zamzam tetap melaju dengan kecepatan tinggi. Ketika akan menyalip mobil,
tiba-tiba dari arah belakang muncul mobil yang juga akan menyalip. Akibatnya
teman saya terserempet bagian depan mobil tersebut dan terjatuh. Beruntung
kami tidak terluka.
|
Reorientasi
|
Kami
melanjutkan perjalanan dengan pelan-pelan. Sesampainya di sana, kami terlebih
dahulu pergi ke rumah teman kami. Kemudian kami pergi ke waduk bersama-sama.
Pemandangan di sana sangat indah. Ribuan kilometer perairan terhampar.
Sungguh segar udara di sana.
|
0 komentar:
Posting Komentar